Bekerja 2 x 24 Jam Rooswidiawati Dewi terpilih Jadi Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan Nasional 2021
Surveilans RSUD Ratu Zalecha Martapura, Rooswidiawati Dewi, terpilih sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan Nasional 2021. Tidak hanya Rooswidiawati, tentu ini membanggakan RSUD Ratu Zalecha Martapura. “Penanganan kesehatan harus berbasis data,” kata Rooswidiawati, yang didampingi Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr Widya Wiri Utami MPH, dalam perbincangan dengan BPost, Rabu (17/11) sore. Berikut petikannya: Bagaimana ceritanya Bu Rooswidiawati bisa mendapat penghargaan nasional?
(Ros): Informasi mengenai pemilihan ini dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel pada 23 September 2021. Saya mengirimkan esai atau tulisan yang temanya sudah ditentukan yakni pelayanan tenaga kesehatan di masa pandemi Covid 19. Apa isi esainya? (Ros): Esai saya bertema peranan surveilans rumah sakit saat pandemi. Surveilans adalah proses pengumpulan data yang terus menerus diolah, dianalisis dan diinterpretasikan untuk mengambil keputusan ataupun kebijakan.
Bagaimana dukungan dari rumah sakit? (dr Widya): Ini untuk pertama kalinya tenaga kesehatan rumah sakit diikutsertakan dalam pemilihan. Ini berkaitan dengan pelayanan dan penanganan Covid 19. RSUD Ratu Zalecha mengirimkan dua orang, satu dokter dan satu surveilans. Pastilah tugas surveilans berlipat selama pandemi. Bekerja 24 jam handphone aktif. Saya dari manajemen kerap dimintai data oleh Satgas Covid 19. Tentunya saya meminta data itu dengan Bu Ros.
Bu Ros selama Covid 19 bekerja siang malam? (Ros): Kami bahkan bekerja hingga 2×24 jam. Banyak yang kami laporkan kepada Satgas Covid 19 terutama jumlah pasien, dari wilayah mana, kemudian hasil pemeriksaan lab, kondisi ringan, sedang, berat atau pasien meninggal dunia. Pasien yang menolak perawatan atau menolak pemakaman berpotensi menularkan. Itu harus cepat dilaporkan dengan Satgas Covid 19. Akan ada tambahan tenaga surveilans?
(dr Widya): Ya, memang harus ditambahkan. Saat ini berapa tenaga kesehatan di RSUD Ratu Zalecha? (dr Widya): Total karyawan hampir 800 orang, dokter spesialis 40 orang, dokter umum 20 orang, selebihnya ada perawat, tenaga administrasi, satpam dan kebersihan.
Apakah tercukupi? (dr Widya): Dengan kondisi tempat tidur sekarang, tercukupi. Saat pandemi Covid 19 masih mencukupi tenaga kesehatan. Alhamdulillah sudah dua pekan ini pasien Covid 19 kosong. Sebelumnya, sempat 40 kamar terisi pasien Covid 19. Tim Covid 19 dipindah ke bagian lain tapi tetap standby. Secara epidemiologi memang kasus Covid 19 belum berakhir. Jadi harus terus waspada. Bu Ros agak longgar tugasnya?
(Ros): Saat kondisi Covid 19 melandai, tugas surveilans tetap pak. Masih ada tugas mendeteksi penyakit lainnya.