Kisah Penumpang Bus Pariwisata Maut di Bantul: Bus Sempat Mati Mesin Saat Menanjak

Danarto menceritakan, ia sudah merasakan firasat tidak enak saat bus pariwisata mulai tidak kuat menanjak di kawasan BukitBego Imogiri. Pria 38 tahun tersebut menjadi satu dari sekian korban selamat dalam peristiwa kecelakaanbusdiimogiri yang terjadi pada Minggu (6/2/2022). "Saat mulai nanjak setelah keluar dari Becici, bus itu sudah tidak kuat, mesin sempat mati, dan penumpang udah mulai histeris," tuturnya.

Danarto yang duduk di samping sopir menambahkan, saat itu bus bahkan sempat mundur sedikit lantaran tidak kuat menanjak. Sopir pun kemudian menyuruh kenek mencari balok guna mengganjal roda bus agar tidak mundur. Menurut Danarto, para penumpang pun kian histeris dan mulai panik serta ketakutan dalam situasi tersebut.

"Saya langsung buka pintu juga dan menyuruh penumpang turun, alhamdulillah setelah itu bus udah bisa nyala lagi dan bisa naik, penumpang terus dimasukin lagi," lanjut dia. Setelah itu, ia sempat mendengar percakapan antara sopir dan kenek bus bahwa kendaraan tersebut ada masalah. "Saat mendengar itu, perasaan saya udah mulai ndak enak, tapi saya tetap diam saja takutnya nanti malah keluarga saya itu malah histeris semua," ujarnya.

Bus pun terus melaju dan mulai kembali menanjak. Namun, ia menuturkan, saat bus mulai melewati jalan turunan, sopir bus sudah tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Sopir pun, kata Danarto, terlihat sudah tidak bisa memainkan perseneling maupun rem bus.

Sementara dari arah berlawanan, ada kendaraan lain yang sedang naik. "Saya sempat bertanya ke sopir 'Pir, ini gimana masih bisa ndak?', tapi sopir itu udah ndak ada yang bicara, diam semuanya, kelihatan panik. Saya sudah berpikir mungkin ini blong lah, dan bus turun dalam kecepatan tinggi," paparnya. "Pas rem blong itu penumpang udah pada teriak histeris semua, ada yang bersholawat, ada yang bertakbir," imbuh dia.

Lebih lanjut Danarto mengatakan, saat itu sepertinya sopir bingung hendak menabrakkan bus, namun posisinya tidak memungkinkan. Karena di satu sisi adalah jurang, sementara di sisi lain ada kendaraan dari arah yang berlawanan. "Bolak balik bus itu mau dihantemin kemana ndak tahu, lalu ada Elf dari bawah, itu mau dihantemin situ, takut semuanya habis, kalau ke kiri jurang, akhirnya langsung ambil ke kanan, tebing itu," jelasnya.

Ia pun merasa bersyukur dirinya bersama keempat anggota keluarganya masih diberikan keselamatan dalam peristiwa nahas tersebut. Danarto mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Karena saat kecelakaan itu terjadi, dirinya terpelanting keluar dari bus dan masuk ke selokan.

"Sekarang yang saya rasakan di bagian dada agak masih sakit," katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *